Rabu, 02 November 2016

cut nyak dien in modren area



Cut nyak dien in era modern
          Saya punya sahabat yang bernama fenny dwiyanti.ketika mendengar fenny dwiyanti hal yang terpikirkan olehku adalah cut nyak dien kenapa demikian karena fenny adalah seorang wanita yang tangguh dengan segudang prestasi dan ia selalu berambisi untuk membuktikan ke dunia bahwa wanita memiliki kesempatan yang sama untuk sukses dan berprestasi dalam hal ini fenny bukan hanya berambisi menunjukan pada dunia bahwa ia mampu berprestasi tapi ia ingin mengispirasi wanita di seluruh dunia untuk berani menghadapi era globalisasi yang dimana di jaman ini semua berkembang dengan begitu pesat dan seorang wanita harus menjadi sosok tangguh agar bisa menghadapi era globalisasi ini dan karna semangat nya menumbuhkan semangat emansipasi wanita inilah saya menyebutnya cut nyak dien di era modern ini.
          di balik segudang prestasi ,ketangguhannya dan semangat menginspirasi seluruh wanita di dunia ada seorang wanita yang menanam kan semangat itu pada dirinya ia lah ibu dari fenny yang bernama Eny yusnita.ibu enny yusnita terlahir dari keluarga yang sangat sederhana dan ia memiliki sorang abang yang saat itu usia nya hanya terpaut 3 tahun diatas dia ,ia dibesarkan dan dengan didikan mandiri karena ayah dari ibu enny kebetulan seorang tentara pada masa itu.memiliki seorang ayah yang berprofesi seorang tentara ini lah ia selalu mendapatkan tekanan bahwa wanita hanya memiliki kesempatan untuk belajar sekedar nya saja dan pria lah yang harus di prioritas kan menjadi seorang pemimpin dan meraih prestasi.
          semua cerita itu bermula saat ia masih duduk di bangku sekolah dasar dan ketika ia mendapat kan sebuah prestasi di kelas nya ian memberitahu ayah nya bahwa ia mendapat juara 1 di kelas nya lalu ayah nya hanya menjawab bagus tapi kamu jangan terlena dengan semua prestasi itu dan ingat sebagai seorang wanita  jangan melupakan kodrat nya sebagai wanita yaitu akan menjadi ibu rumah tangga jadi hal yang harus di pelajari bukan hanya prestasi disekolah tapi bagaimana menjadi calon ibu rumah tangga seperti belajar memasak dan mencuci .
          disinilah ia memiliki semangat untuk merubah pemikiran ayah nya bahwa wanita memiliki hak yang sama seperti pria dalam berprestasi,mewujudkan semua itu bukan lah hal mudah bagi nya sering kali ia harus menelan kenyataan pahit penolakan ayah nya terhadap semangat nya dalam menuntut ilmu itu dan ada suatu kejadian pada saat ia tamat sekolah dasar ia ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan smp ia mendapat penolakan oleh ayahnya dengan alasan bahwa setinggi apapun gelar perempuan kodratnya juga sebagai wanita akan ke dapur juga.ia berusaha meyakinkan ayah nya dengan berbagai cara hingga ia mendapat kan biasiswa dari sekolah itu dan besiswa itu didapat kan dari prestasi nya selama sekolah di sekolah tersebut serta dia aktif saat di sekolah itu dan lewat apresiasi ini lah ayah nya mulai membuka diri dan memberikan kesempatan untuk membuktikan bahwa ia mampu untuk memiliki prestasi yang membanggakan seperti harapan ayah nya dan membuktikan ke dunia bahwa wanita tak selama nya harus di abaikan karna kodrat nya sebagai calon ibu rumah tangga.
         dari berbagai pengalaman yang telah di jalani oleh nya ia mempunyai prinsip akan menanamkan semangat itu pada anak nya kelak dan ia membuktikan semua itu ketika fenny lahir ia mengajarkan arti hidup dan harus menjadi wanita tangguh dan dapat menginspirasi wanita di dunia untuk berprestasi.Dari hasil didikan tersebut lah yang melatarbelakangi kesuksesan yang diraih fenny dan menjadi kan fenny sebagai wanita tangguh yang akan menginspirasi wanita didunia untuk berkarya.
continue….

Rabu, 26 Oktober 2016

biografi fenny dwi yanty

                                                       Inspiration of beautyfull Hijaber





           In the era of modern all many women are vying race followed the fashion of foreign cultures to be able to look modern but the other from the point of view of the woman who has a passion and a myriad of achievements of her he had a view that fashion style was not to be wearing a sexy but with berhijab he can look elegant and with hijab she could protect herself from people who want to tease him because people were dressed decently will bring a positive impression when people encounter.
                  She was named fenny dwi yanti born on 26 january 1997 in Pekanbaru.

fenny the eldest of three brothers who were his
first sister of a woman who was educated at boarding school and his sister is the smallest is a man who is studying in class 6 sd sd.because The first child fenny should give a good example to his siblings.
fenny start education in sd
037 rumbai and was completed in 2009 and continuing education of its in levels mts muara fajar and at the level of this time he began to develop his talent in organization and through his expertise he was able to occupy the post of chairman of the student council at mts estuary dawn in addition he was active participated in the marching band mts level won several competitions levels mts. after graduating from mts estuary dawn of the year 2012 fenny continuing education sma her sma 1 minas, expecting to remain in principle wants to be a leader who inspires all women in the world that women have an equal opportunity to become a leader with a passion that he had he started arranging her step to be able to inspire teenagers to be able to change the mindset of women that cover the aurat will bring a positive impact to achieve career hit and he founded a community hijabers for teens age it's where they share information about the hijab and motivate each other to work for make all Indonesian women as a generation .fenny also managed to become a leader in editorial vision and on this occasion was the one he began sharing information every tabloid right her about her lovely to wear the hijab, to be able to invite people to be able to move its appearance is in fact not easy where he often suffered rejection from various parties and often people underestimate him but he remained steadfast in his stance to keep the hijab, but that he was also active in the classroom when studying until he was believed to be the vice-chairman of the level in the class fenny also often help a friend in the class devoted his friends were hard because of his good nature makes he has many friends in his class and made a lot of women in her class motivated to work for a student fenny not matter how high the value of ipk but how the level of understanding it was more important to her.
fenny also have a hobby of reading comics and every chance his leisure he took time to read comics because by reading the comics he can find new ideas to develop the skills in writing an article that will be in production in redaksi vision, but that he also likes to help her mother cook every he off because he realized that the career and higher education will not make her forget her nature as a woman alone who become a housewife.
            fenny also has the advantage of a strong voice any talk so every percentage he was always able to make the atmosphere when the percentage was walking becomes more enjoyable and fenny figure who is not arrogant to make her more appreciated in the classroom nya.apapun lived flurry he still remembers his first goal for continue to prioritize education as a priority in his life because he wanted to someday he can inspire all women in the world to be motivated promoting Indonesia




biografi fenny dwiyanti

Cut nyak dien in era modern

                                                        
        Fenny dwi yanti dilahirkan pada,26 januari 1997 lahir dari keluarga m.ali di pekanbaru.Lahir dari keluarga sederhana yang berkecukupan fenny di besarkan dengan didikan dari seorang ayah yang selalu mengajarkan arti hidup sederhana dan pantang menyerah, Dari hasil didikan ini  lah fenny tumbuh menjadi sosok yang mandiri.fenny anak sulung dari 3 bersaudara yang mana adik pertama nya seorang wanita dan adik yang paling kecil adalah seorang pria.
           fenny memulai jenjang pendidikan nya di sekolah sd 037 rumbai,muara fajar dan di sd inilah fenny mulai membentuk langkah nya dengan mengikuti organisasi di sekolah seperti organisasi dokter kecil Indonesia dan melalui organisasi ini lah fenny merasa bahagia karna dapat membantu orang yang sakit dan profesi dokter adalah profesi favorit yang di impikan oleh anak kecil pada umumnya, lewat organisasi dokter kecil inilah fenny mulai tertarik dengan mengikuti organisasi lainnya yang setiap ada organisasi di sekolah pasti ia berminat untuk mengikuti nya.Fenny lulus dari sd 037 rumbai pada tahun 2009 dan memutuskan untuk melanjutkan jenjang pendidikannya di mts muara fajar
         pengalaman di sekolah sd dalam mengikuti organisasi membuat langkah fenny untuk mudah mengikuti organisasi di sekolah mts ini,fenny terpilih menjadi ketua osis dan menjadi anggota paskibra sekolah tingkat mts, ia berhasil mengharumkan nama sekolah di tingkat kecamatan selain itu fenny pun aktif dalam kegiatan drumband dan menjadi mayoret di drumben mts muara fajar,setiap ada kompetisi drumband tingkat mts pasti fenny bersemangat untuk berpartisipasi dalam acara itu walaupun belum meraih prestasi tapi bagi fenny mengikuti sebuah kompetisi bukan masalah menang atau kalah nya tapi kita mengasah kemampuan yang kita miliki untuk dapat meningkatkan skill yang kita miliki sekarang karna menurut fenny seorang yang sukses pasti memiliki jam terbang yang tinggi.
            fenny berhasil lulus dari mts dengan hasil akhir yang memuaskan pada tahun 2012 setelah lulus dari mts tahun 2012 fenny melanjutkan jenjang pendidikan di sma 1 minas dan di jenjang sma ini fenny mulai berfikir langkah untuk menata jalan kesuksesan nya dan dari hasil pengalaman nya di jenjang sd dan mts membuat fenny lebih mudah berbaur dengan organisasi di sma  ia berhasil menjadi ketua osis sma 1 minas dan fenny memutuskan untuk meneruskan bakat nya di dunia paskibra ia mengikuti tes penjaringan anggota paskibra tingkat kabupaten dan dari hasil tes yang dilewati semua nya lulus tapi pada saat pengumuman nama nya tidak tercantum di daftar yang lulus setelah di selidiki ternyata ada kecurangan dan nama nya digantikan oleh orang lain yang kebetulan memiliki hubungan keluarga oleh panitia. tapi fenny harus ikhlas dan ini adalah awal perjuangan  dan masih banyak kesempatan di lain kompetisi intinya sudah berusaha masalah hasil itu belakangan karna mungkin belum rezky di kompetisi kali ini dan pada tahun 2015 fenny berhasil menyelesaikan pendidikan nya di jenjang sma.
                setelah lulus sma fenny melanjutkan pendidikan di universitas lancang kuning  di fakultas fkip jurusan bahasa inggris dengan harapan akan menjadi seorang guru yang dapat mendidik murid menjadi generasi yang mengutamakan kejujuran dan dalam jenjang kuliah ini fenny tetap melanjutkan minat dalam organisasi edsa dan semua pengalaman yang selama ini ia dapat menghantarkan nya ke kursi pimpinan redaksi visi pekanbaru dan melalui kesempatan sebagai pimpinan redaksi visi ini fenny banyak mengeluarkan aspirasi bahwa untuk menjadi seorang pimpinan itu gender tidak menentukan dan wanita memiliki hak yang sama seperti pria jika kita memiliki kemampuan dan niat yang tulus pasti di permudah jalan nya dalam mewujudkan niat baik itu.
          setelah sukses menjadi pimpinan redaksi visi tidak membuat nya berbangga hati tapi berfikir bagaimana memajukan visi agar menjadi suatu redaksi terpercaya yang berita yang dimuat di majalah visi dapat diminati oleh masyarakat dan ia mulai mengadakan sosialisasi antar mahasiswa bahwa pentingnya membaca dan manfaat apa aja yang di dapat dari membaca selain itu fenny juga aktif mempromosikan tabloid yang diterbit kan redaksi visi lewat social media nya agar lebih banyak yang mengenal tabloid visi.
             di kesibukan nya tak membuat nya lupa tujuan awal nya yaitu focus dalam menyelesaikan kuliah nya dan di tengah kesibukan nya ia juga membantu untuk membentuk organisasi dalam kelas dan ia di percaya sebagai wakil ketua tingkat di kelas walaupun jabatan nya hanya sebagai wakil ia lebih bnyak turun andil dalam menyelesaikan masalah di dalam kelas dan ia juga aktif menyuarakan keluhan yang disampaikan warga kelas pada ketua.satu hal yang tetap melekat dalam dirinya yaitu dia selalu menberikan sebuah arahan dan motivasi pada wanita khusus nya teman di kelas nya agar tetap berjuang dan berkarya karena dia percaya bahwa wanita berhak mendapatkan kebebasan berkarya dan berprestasi.
           di kesibukan sebagai pimpinan redaksi visi dan organisasi kampus fenny juga masih menyempatkan diri berbagung di berbagai komunitas seperti komunitas relawan pintar yang membagikan ilmu pada anak yang kurang mampu seperti anak jalanan dengan gratis.menjadi relawan pintar bukan lah hal mudah dimana harus memiliki kesabaran yang lebih karna dia harus berhadapan dengan penolakan dari berbagi pihak serta orang tua nya terkhusus ibunya sering khawatir jika ia akan terluka karna anak jalanan itu bisa aja melukai nya saat dia mengajar tapi ia meyakinkan ibu nya bahwa ia pasti baik” saja dan akan tetap membagikan ilmu ke anak yang kurang mampu karna menurutnya mereka berhak pintar sama seperti anak lainnya
        fenny juga memiliki suatu minat yaitu membaca komik karna dengan membaca komik mampu menghapus semua rasa letih nya yang dengan kesibukan nya dalam organisasi dan menjadi seorang pimpinan redaksi serta bagi fenny selain membaca komik ia juga suka membantu ibunya memasak dirumah dengan belajar memasak fenny berharap esok ketika ia menjadi seorang ibu rumah tangga ia tidak mengalami kesulitan dalam mengurus rumah tangga nya karena ia percaya seberapa pun tinggi pendidikan dan karir yang di capai nya ia tetap akan menjadi seorang ibu rumah tangga dan ia tidak boleh lupa akan kodrat nya sebagai wanita.
      menjadi calon seorang guru fenny mulai berfikir bahwa ia harus menjadi panutan dan contoh yang baik untuk ditampilkan di masyarakat dan ia mulai memutuskan untuk berhijab,banyak tantangan yang ia dapat ketika memulai niat nya untuk berhijab mulai dari ejekan teman” dan baju yang ia miliki pun belum banyak yang bisa di pakai untuk menggunakan hijab tapi perlahan coba memperbaiki diri dengan berhijab dan mengabaikan semua kritikan orang yang menolaknya untuk berhijab karna dia percaya bahwa jika memiliki niat baik untuk memulai sesuatu pasti Allah akan membantu nya dalam melewati semua cobaan itu.Banyak hal yang di lewati nya saat ia memutuskan untuk berhijab tapi seiring berjalan nya waktu ia merasakan manfaat bahwa menggunakan hijab bukan hanya sebagai penutup kepala saja tapi juga membuat ia lebih dihargai oleh orang di sekitarnya dan perasaan nya juga tenang saat berhijab.
       setelah berhijab tak membuat nya mundur dalam kegiatan organisasinya justru membuat nya aktif dan ia juga mendirikan sebuah organisasi hijabers dimana organisasi ini khusus untuk wanita yang ingin hijrah penampilan nya untuk menggunakan hijab.lewat organisasi ini ia banyak memberikan motivasi pada wanita bahwa berhijab tidak akan mengganggu aktivitas dan karir kita justru dengan berhijab akan mendukung semua aktivitas kita.dalam organisasi ini ia juga selalu memberikan motivasi bahwa wanita memiliki hak yang sama seperti pria dan jangan pernah takut untuk berusaha karna dari sekian banyak usaha disitu akan ada kesempatan dalam menuju kesuksesan.


Minggu, 09 Oktober 2016

Creativity divert my World

                                           Creativity divert my world
Disiang hari yang panas dengan perut yang lapar aku berjalan sambil mendengarkan lagu afgan yang berjudul” wajahmu mengalihkan dunia ku” begitu merdunya suara afgan artis favorite ku hingga aku lupa diri dan mengikuti lyric lagu tersebut dengan suara yang sangat jauh dari kata merdu dan jauh dari kata menenangkan seperti suara asli dari penyanyi nya ya tentu saja afgan syah reza yang bila berbanyi semua orang akan merasa nyaman mendengarnya.
           terlalu semangat nya mengeluarkan suara yang luar biasa ini hingga rasa haus pun mulai memberi tanda agar aku sadar dan menghentikan nyanyian ini untuk menyudahi semua hal konyol ini dan terlalu memaksa ku untuk bisa bernyayi dengan memiliki suara merdu karna jika terlalu memaksa aku takut jika ada yang langsung pingsan ketika mendengar suara yang aduhai ini hahaha…
            Aku berhenti disebuah warung kecil untuk membeli minuman dan tentu saja dengan harapan setelah minum ini, maka suara bisa lebih merdu gitu tapi ketika membuka kulkas aku hanya menemukan susunan botol susu disana dan karana gak ada pilihan lain yaudah deh aku beli satu botol susu ini untuk menghilngkan dahaga yang sangat menggangu ini dan menghalangi ku untuk mengeluarkan suara merdu yang walaupun hanya aku yang mengakui betapa merdunya suara ku ini.
           Sambil meminum satu botol susu dingin ini aku berjalan menuju kos dan akhirnya aku sampai di kos aku langsung menuju kamar kos dan setelah itu aku mengganti pakaian ku dan langsung menuju dapur untuk memasak menu kesukaan ku yaitu nasi goreng dan setelah selesai masak aku langsung menyantap nasi goreng buatan ku sambil nonton tv dan akhirnya cacing” pun mulai berhenti berdemo karna perut ini sudah kenyang karna terisi nasi goreng special buatan ku.Sambil menonton tv tiba”aku teringat susu yang aku beli diperjalanan pulang tadi dan akhirnya aku mengambilnya dan meminum sisa susu yang masih tersisa dibotol itu dan aku begitu menikmati sisa’’terakhir dalam botol susu itu dan saat aku minum sisa susu itu sambil nonton tv listrik kurang bersahabat dan mati lampu .
            Akhirnya aku bingung mau ngapain dan akhirnya sifat iseng ku pun mulai kambuh dengan melihat botol susu yang telah ku buang di tong sampah depan kamar kos lalu aku mengambilnya dan coba membuat sesuatu agar ada kerjaan yang menghilangkan suntuk saat mati lampu ini,aku coba mengamati nya dan berfikir apa yang bisa ku buat dari botol bekas ini?
aku mencari gunting dan pensil dikamar ku tapi ketika aku mengambil pensil di atas meja semua cat warna dan spidol ku berjatuhan dan berserakan karna sudah biasa bagiku alat tulis berserakan di meja itu dan aku langsung mendapatkan ide kalau bagaimana botol ini dibuat kotak penyimpanan alat tulis agar peralatan tulis ku menjadi rapi
           Aku mulai merancang model yang ku ingin kan dan berfikir bagaimana caranya agar menjadi cantik dan menarik dari hasil karya dadakan yang ku buat ini,aku mulai memotong botol lalu mencoba melapisi luar botol dengan kain flannel setelah jadi aku langsung menjemur nya agar lem nya merekat sempurna dan setelah 3 jam menunggu akhirnya jadi dan hasil nya lumayan memuaskan dan aku segera meletak alat tulis ku yang berantakan di meja belajar ku dan tempat pencil dari  botol bekas susu ini lumayan membantu keadaan meja belajar ku yang biasa nya berantakan.
Teman satu kos ku seperti biasanya main ke kamar ku dan dia melihat ada yang aneh dengan meja belajar ku lalu aku menceritakan tentang karya dadakan yang ku buat siang tadi dan teman ku hanya tertawa melihat botol susu yang telah ku sulap menjadi tempat pensil cantik lalu dia mengomentari dan berkata aku seperti anak Tk tapi menurut nya tempat pensil itu akan lebih cantik jika aku mengukir botol susu itu dan melukis nya agar terlihat lebih menarik.
Disepanjang malam aku pun memikirkan perkataan dari teman kos ku tadi kalau boleh jujur sih kecewa karna menurut ku hasil karya ku sudah sangat bagus dan belum tentu juga dia bisa membuat seperti yang ku buat tapi saran yang diberi nya pun membuat ku tertantang dan harus membuat agar lebih menarik dan membuktikan karya ku lebih bagus dari level anak TK.
Esok paginya pun aku bersemangat sepulang kuliah untuk membeli 3 botol susu sekaligus dengan harapan hari ini bisa menghasilkan karya yang lebih baik sesampai di kos aku langsung beraksi membentuk pola yang lebih rumit dalam memotong botol susu tapi apa daya aku yang amatir ini malam menghancurkan botol susu tersebut lalu aku mencoba lagi di botol ke 2 dan lebih berhati-hati membuat pola ukiran nya dan setelah di pola aku coba melukis di kain flannel tersebut namun gagal juga karna aku juga amatir dalam melukis.
Harapan langsung hilang seketika dan perasaan ku jadi sedih aku sadar mungkin aku gak bisa mewujudkan impian ku menjadi seorang yang kreatif lalu aku berbaring dikamar ku sambil menantap botol susu terakhir yang ku punya ini dan dalam benak ku terpikir betapa kreatif nya orang yang mendesain botol susu ini dan aku yakin pasti bukan hanya sekali saja mereka mendesain botol susu ini dan pasti mereka mengalami berbagai kegagalan.
Akhirnya timbul semangat ku lagi dan aku coba mencari sumber’’ di internet untuk mencari ide bagiamana bisa dengan kemampuan ku melukis yang amatir ini bisa menghias botol susu ini menjadi karya yang luar biasa lalu aku mendapat kan tutorial yang tepat lalu aku mencoba step by step seperti tutorial yang kubaca mulai memotong botol nya melapisi botolnya dengan kain flannel lalu menempelkan hiasan dari bulu ayam yang lembut yang kuambil dari hiasan pita milik ku lalu setelah jadi aku begitu bahagia karna karya ku kali ini memuaskan dan menjawab semua omongan mereka yang meremehkan ku.



Keesokan harinya anak ibu kos main ke kamar ku dan melihat kotak pensil di atas meja ku dan dia meminta untuk membeli nya tapi hatiku berat memberi nya tapi apa daya dia merengek membujuk ku dan akupun gak tega melihat nya menangis lalu aku memberinya dengan Cuma-Cuma alias gratis dan rasa capek ku terbayar dengan lihat expresi bahagianya anak itu dan krna terlalu gembiranya ia sampai menari nari membawa pulang kotak pensil buatan ku itu.
Dua hari setelah itu anak ibu kos datang lagi ke kamar ku sambil berlari lari lalu dia minta dibuat kan 5 kotak pensil itu karna teman disekolah sd nya memesan seperti yang ia miliki dan awalnya aku sempat menolak karna aku gak pernah niat menjadikan suatu pekerjaan dari karya dadakan ini tapi setelah dipikir” gak ada salah nya kali aja bisa buat nambah uang jajan saat orang tua belum kirim uang bulanan ,maklum anak kos dan aku langsung cuss ke kedai tempat biasa aku membeli susu lalu Aku me,membeli 7 botol susu dan sampai di kos aku langsung membuat 5 kotak pensil buatan ku seperti pesanan mereka setelah selesai aku baru sadar ada 2 botol susu yang sisa dan aku pun coba cari tutorial gimana karya ku ini tidak hanya disukain anak perempuan saja.
Akhirnya aku coba membuat mainan  pesawat dari botol susu bekas dengan harapan setelah karya ini jadi bukan hanya menjadi barang yang laku dijual dan akan mendatangkan keuntungan bagi ku tapi juga bisa memotivasi anak-anak sd agar rajin minum susu untuk menjaga kesehatan mereka dan setelah itu botol susu tersebut tidak hanya menjadi sampah yang akan membuat lingkungan menjadi kotor .
Bukan hal mudah membuat pesawat yang memiki desain yang berbeda dengan cara membuat kotak pensil yang biasa ku buat tapi dengan niat yang tulus dan semangat untuk merubah pola fikir anak-anak menjadi lebih mengerti cara menjaga lingkungan dan berkarya melalui bahan yang biasanya terbuang dan tak memiliki arti lalu jadilah hasil karya ku seperti ini walaupun belum sempurna tapi aku bangga bisa buat karya ini yang akan menginspirasi anak-anak untuk jadi kreatif .





Melalui karya kotak pensil pesanan tadi aku mendapat uang jajan tambahan dari hasil karya dadakan tersebut dan aku membandrol nya 20.000 rupiah per kotak pensil nya dan dan 25.000 untuk pesawat dari botol susu ini dan semenjak karya ku ini beredar di sekolah sd ini aku sering kebanjiran pesanan dan bahkan guru kesenian di sekolah itu mengundangku untuk membantu nya mengajari murid sd nya agar dapat membuat karya lewat barang yang tak terpakai.
          Bagiku bukan masalah berapa duit yang telah ku terima dari hasil karya ku tapi sudah seberapa jauh aku merubah pola pikirku untuk dapat kreativitas dan dapat member motivasi anak anak untuk dapat menjaga kesehatan dengan rutin minum susu dan menjaga lingkungan dengan cara mendaur ulang sampah menjadi hasil karya yang bernilai ekonomis.

Rabu, 05 Oktober 2016

Definition literature and prose

Definition of literature according to experts

1.Panuti Sudjiman (1986 : 68)
literature as an oral or written work that has various characteristic features such as originality, artistry, beauty in content and expression
2 Literature According Semi
Literature  is a form of creative art and the work of the object is a human being and his life using the language as a medium.

3.
Literature According Mukarovsky, E.E. Cummings, and Sjklovski
Literature is a work of fiction that is the result of creation by a spontaneous surge of emotion that is capable of expressing the aesthetic aspects of both the aspects of language as well as aspects of meaning
4. Literature According to Wellek and Warren
 Literature is a creative activity, a series of works of art.
5. Literature According to Eagleton
Literature is a fine piece of writing (belle letters) is a work recorded form of the language. daily in various ways with the language solidified, didalamkan, lapped, dipanjangtipiskan and reversed, made odd.
6. Literature According to Aristotle
Literature as other activities through religion, science and philosophy.
 
7.Literature According Taum

Literature is a copyrighted work or a fiction that is both imaginative "or" literary use of language is beautiful and useful indicating other things "
 
8. Literature According to Lefevere
Literature is a description of human experience that has dimensions of personal and social as well as well as the knowledge of humanity that is parallel to the form of life itself.
9. Literature According to Robert Scholes
literature that is a word, not an object
10. Mursal Esten
Stating literature or literature is an expression of the fact as a manifestation of artistic and imaginative human life (and society) melaluibahasa as a medium and has a positive effect on human life (humanity).

Definition of Prose

1.      Samuel Coleridge described prose as “ Words in their best order, where poetry is the best words in the best order. “ Prose includes different genres of fiction such as mystery, action, romance and others. It also includes non-fiction texts such as essays, scientific reports or newspaper articles. The distinction can be complicated when writers switch back and forth between the two forms.
2.      Prose is a type of epic literature that is written in lines. Usually sentences in prose continuous in that line, not in another one. Some authors (writers) say that writing prose is the best form of writing, because words are in their best order.
Prose is a communicative style that sounds natural and uses grammatical structure. Prose is the opposite of verse, or poetry, which employs a rhythmic structure that does not mimic ordinary speech. (Willa Cather)

Selasa, 14 Juni 2016

introduction to SOCIOLINGUISTICS




Haiiii para blogger…
kali ini saya ingin membahas tentang applied linguistics dimana di kelas introduction to linguistic kami diberi kesempatan untuk memilih bagian mana dari linguistic yang paling kami minati dan akan kami bahas di depan kelas ,lewat persentasi di depan kelas kami bukan hanya di tuntut untuk menguasai materi tapi kami juga harus benar’’ menguasai audience dan membuat mereka mengerti apa yang kami sampai kan..
saya sangat suka dengan metode belajar seperti ini dimana saya sangat suka persentasi di depan kelas karna secara tidak langsung itu akan melatih saya untuk berani tampil di depan kelas sebagai seorang guru dan pada semester ini saya memilih semantics untuk saya presentation di depan kelas,alas an kenapa memilih semantics karna dunia semantic sangat menarik apalagi bagi saya calon guru saya harus belajar ilmu semantics karena seorang guru harus mempelajari dengan sungguh” akan bahasa yang akan diajarkan nya dimana semantics akan membantu memahami lebih baik lagi makna bahasa yang diajarkan nya…
di semester ini saya belajar introduction to linguistics menggunakan media blog dan itu ada lah hal baru bagi saya dimana sebelumnya saya tidak mengerti tentang blog dan lewat media blog membuat saya lebih mudah berbagi informasi dan ternyata dunia blog itu sangat menarik,saya harap lewat media blog ini dapat mengembangkan kemampuan saya dalam belajar.
dan pada akhir dari semester 2 ini saya diberi tugas untuk memilih bagian dari applied linguistics dimana saya memilih Sociolinguistics alas an saya memilih Sociolinguistics karena mempelajari pengaruh budaya terhadap cara suatu bahasa digunakan









WHAT IS SOCIOLINGUISTICS?
Sociolinguistics is a term including the aspects of linguistics applied toward the connections between language and society, and the way we use it in different social situations. It ranges from the study of the wide variety of dialects across a given region down to the analysis between the way men and women speak to one another. Sociolinguistics often shows us the humorous realities of human speech and how a dialect of a given language can often describe the age, sex, and social class of the speaker; it codes the social function of a language.
Social Factors





INTRODUCTION
When two people speak with one another, there is always more going on than just conveying a message. The language used by the participants is always influenced by a number of social factors which define the relationship between the participants. Consider, for example, a professor making a simple request of a student to close a classroom door to shut off the noise from the corridor. There are a number of ways this request can be made: a. Politely, in a moderate tone “Could you please close the door?” b. In a confused manner while shaking his/her head “Why aren’t you shutting the door?” c. Shouting and pointing, “SHUT THE DOOR!”
The most appropriate utterance for the situation would be a. The most inappropriate would be c. This statement humiliates the student, and provides no effort by the professor to respect him/her. Utterance b is awkward because it implies that the teacher automatically assumes that the student should know better than to leave the door open when there is noise in the hallway. The inappropriateness is a social decision tied to the social factors which shape the relationship between speaker ( the professor), and the listener (the student).
When choosing an appropriate utterance for the situation, there are factors that you must consider in order to effectively convey the message to the other participant.
1. Participants- how well do they know each other?
2. Social setting- formal or informal
3. Who is talking- status relationship/social roles ( student vs. professor)
4. Aim or purpose of conversation
5. Topic

Do you notice that there is a difference in the way you speak to your friends and the way you speak to your relatives, teachers, or others of professional status?
When telling your friend that you like his/her shirt, you say: “Hey, cool shirt, I like that!”
When telling the President of the company your parents work for that you like his/her shirt, you say: “You look very nice today, I really like that shirt.”
This is called choosing your variety or code. This can also be seen on a larger scale, diglossia, where multilingual nations include a variety of accents, language styles, dialects and languages. Each of these factors is a reflection of the region and socio-economics background from which you come from. In monolingual societies, the region and socio-economic factors are determined by dialect and language style.
         
             It is not uncommon in our nation to see that languages other than English are spoken inside the home with friends and family. However when these bilingual or even trilingual families interact socially outside of their home, they will communicate in English. Even church services may use a variation of the language, one that you would only hear in side the church or in school. An example of the difference in the use of a language can be seen in the following example from Janet Holmes, “An Introduction to Sociolinguistics,” of the two main languages used in Paraguay; Spanish and Guarani:
   

Diglossia
Diglossia: In a bilingual community, in which two languages or dialects are used differently according to different social situations. Janet Holmes defines diglossia as having three crucial features:
1. In the same language, used in the same community, there are two distinct varieties. One is regarded as high (H) and the other low (L).
2. Each is used for distinct functions.
3. No one uses the high (H) in everyday conversation. In the following example it is easy to tell which variety you will use given the social situations:
• Telling a joke
• Interviewing for a job
• Giving a speech for a charity event
• Giving a speech for a friend for his/her birthday
• Church
• Cafeteria
Politeness and Gender Are Women More Polite Than Men?
Politeness is defined by the concern for the feelings of others.
From Nancy Bonvillain’s “Language, Culture, and Communication” she notes that, “women typically use more polite speech than do men, characterized by a high frequency of honorific (showing respect for the person to whom you are talking to, formal stylistic markers), and softening devices such as hedges and questions.”
 Sociolinguists try to explain why there is a greater frequency of the use of polite speech from women than from men. In our society it is socially acceptable for a man to be forward and direct his assertiveness to control the actions of others. However, society has devalued these speech patterns when it is utilized by women. From historical recurrence, it has appeared that women have had a secondary role in society relative to that of the male. Therefore, it has been (historically) expected from a women to “act like a lady” and “respect those around you.” It reflects the role of the inferior status being expected to respect the superior. In Frank and Anshen’s “Language and the Sexes”, they note that boys, “are permitted, even encouraged, to talk rough, cultivate a deep “masculine” voice and, if they violate the norms of correct usage or of polite speech, well “boys will be boys,” although, peculiarly, it is much less common that “girls will be girls” Fortunately, these roles are becoming more of a stereotype and less of a reality. However, the trend of expected polite speech from the female continues to remain. This is a prime example of how society plays an important part on the social function of the language.
Honorifics: linguistic markers that signal respect to the person you are speaking to: “Hey ma, fix my jacket” Mom, could you please do me a favor, and fix my jacket?” In Japanese, according to Masa-aki Yamanashi, the appropriate choice of honorifics is based on complex rules evaluating addressee, referent, and entities or activities associated with either. Example taken from Nancy Bonvillain’s “Language, Culture, and Communication.”




1. Without Honorific. yamada ga musuko to syokuzi o tanosinda yamada son dinner enjoyed “Yamada enjoyed dinner with his son.”
2. With Honorific. yamada-san ga musuko-san to o-syokuzi o tanosim-are-ta yamada-HON son-HON HON-dinner enjoyed-HON “Yamada enjoyed dinner with his son.”
Hedges: “loosely speaking”, having a sense of “fuzziness” they take away assertiveness in your statements, soften the impact of your words or phrases such as ” I was sort-of-wondering,” “maybe if….,” “I think that….”
“HANK is SO MEAN!” vs. ” I sort-of-think that Hank is a bit of a mean person.”
More Gender Speech Issues Who Talks More, Men or Women?
A common cultural stereotype describes women as being talkative, always speaking and expressing their feelings. Well, this is probably true, however, do women do it more than men? No! In fact an experiment designed to measure the amount of speech produced suggested that men are more prone to use up more talking time than women. An experiment b y Marjorie Swacker entailed using three pictures by a fifteenth century Flemish artist, Albrecht Durer which were presented to men and women separately. They were told to take as much time as they wanted to describe the pictures. The average time for males: 13.0 minutes, and the average time for women 3.17 minutes.
Why is this?
Sociolinguists try to make the connection between our society and our language in a way that suggests that women talk less because it has not always been as culturally acceptable as it has been for men. Men have tended to take on a more dominant role not only in the household, but in the business world. This ever-changing concept is becoming le ss applicable in our society, however, the trend is still prominent in some societies across the world. It is more acceptable for a man to be talkative, carry on long conversation, or a give a long wordy speech, however it is less acceptable for a women to do so. It has been more of a historical trend for men have more rights to talk. However , it is common for men to be more silent in situations that require them to express emotion. Since childhood, they have been told to “keep their cool” and “remain calm, be a man.
” Do Men and Women Really Speak Differently?
Can you tell who, most likely, is speaking? “Wow what a beautiful home!” “That outfit looks lovely on you!” “Nice coat.” “Where can I find a pair of shoes like that, I like them.” “This is a super cool shirt, I love it.” “This shirt is cool.”
Sometimes comment like these may be extremely stereotypical, however it is easy for any one to identify who the speaker is. In English we laugh at these utterances, however in some languages there are gender-exclusive speech patterns for men and women respectively. It is not uncommon to see these speech patterns cross-culturally to linguistically the gender of the speaker. Edward Sapir documented such occurrences in Yana, an American Indian language, where there are distinct words that are used for men and women respectively.
Example taken from Janet Holmes, “An Introduction to Sociolinguistics” Women ba yaa Men ba-na yaa-na “dear” “person” Sapir found that the male form of speech is used by men when talking to other men. Female speech is used by women talking to other women or men, or by men talking to women. Therefore, there is an exclusive speech pattern for men speaking to men. There are also some examples of this in Japanese. Example taken from Nancy Bonvillain’s, “Language, Culture, and Communication” Women ohiya onaka oisii taberu Men mizu hara umai kuu “water” “stomach” “delicious” “eat”
PIDGINS AND CREOLES INTRODUCTION
Can you guess what language this is?
These lines are taken from a famous comic strip in Papua New Guinea:
“Sapos yu kaikai planti pinat, bai yu kamap strong olsem phantom.”
 ”Fantom, yu pren tru bilong mi. Inap yu ken helpim mi nau?”
“Fantom, em i go we?”
Translation: ‘If you eat plenty of peanuts, you will come up strong like the phantom.’ ‘Phantom, you are a true friend of mine. Are you able to help me now?’
1Where did he go?’ A simplified language derived from two or more languages is called a pidgin. It is a contact language developed and used by people who do not share a common language in a given geographical area. It is used in a limited way and the structure is very simplistic. Since they serve a single simplistic purpose, they usually die out. However, if the pidgin is used long enough, it begins to evolve into a more rich language with a more complex structure and richer vocabulary. Once the pidgin has evolved and has acquired native speakers ( the children learn the pidgin as their first language), it is then called a Creole. An example of this is the Creole above from Papua New Guinea, Tok Pisin, which has become a National language.
Reasons for the development of Pidgins
In the nineteenth century, when slaves from Africa were brought over to North America to work on the plantations, they were separated from the people of their community and mixed with people of various other communities, therefore they were unable to communicate with each other. The strategy behind this was so they couldn’t come up with a plot to escape back to their land. Therefore, in order to finally communicate with their peers on the plantations, and with their bosses, they needed to form a language in which they could communicate. Pidgins also arose because of colonization. Prominent languages such as French, Spanish, Portuguese, English, and Dutch were the languages of the coloni zers. They traveled, and set up ports in coastal towns where shipping and trading routes were accessible.
There is always a dominant language which contributes most of the vocabulary of the pidgin, this is called the superstrate language. The superstrate language from the Papua New Guinea Creole example above is English. The other minority languages that contribute to the pidgin are called the substrate languages.
In the United States, there is a very well known Creole, Louisiana Creole, which is derived from French and African Languages. You most likely have heard of “Cajun” which is a developed dialect of this Creole.
Can you guess what major language (the superstrate) contributed to the vocabulary in each of these Creoles? This table is taken from Janet Holmes, ” An Introduction to Sociolinguistics”:
a. mo pe aste sa banan
b. de bin alde luk dat big tri
c. a waka go a wosu
d. olmaan i kas-im chek
e. li pote sa bay mo
f. ja fruher wir bleiben
g. dis smol swain i bin go fo maket I am buying the banana they always looked for a big tree he walked home the old man is cashing a check he brought that for me Yes at first we remained this little pig went to market
Click HERE for answers!
ANSWERS: a. French based Seychelles Creole b. English based Roper River Creole c. English based Saran d. English based Cape York Creole e. French based Guyanais f. German based Papua New Guinea Pidgin German g. English based Cameroon Pidgin
POLITENESS
In everyday conversation, there are ways to go about getting the things we want. When we are with a group of friends, we can say to them, “Go get me that plate!”, or “Shut-up!” However, when we are surrounded by a group of adults at a formal function, in which our parents are attending, we must say, “Could you please pass me that plate, if you don’t mind?” and “I’m sorry, I don’t mean to interrupt, but I am not able to hear the speaker in the front of the room.” I different social situations, we are obligated to adjust our use of words to fit the occasion. It would seem socially unacceptable if the phrases above were reversed.
According to Brown and Levinson, politeness strategies are developed in order to save the hearers’ “face.” Face refers to the respect that an individual has for him or herself, and maintaining that “self-esteem” in public or in private situations. Usually you try to avoid embarrassing the other person, or making them feel uncomfortable. Face Threatening Acts (FTA’s) are acts that infringe on the hearers’ need to maintain his/her self esteem, and be respected. Politeness strategies are developed for the main purpose of dealing with these FTA’s. What would you do if you saw a cup of pens on your teacher’s desk, and you wanted to use one, would you
a. say, “Ooh, I want to use one of those!”
b. say, “So, is it O.K. if I use one of those pens?”
c. say, “I’m sorry to bother you but, I just wanted to ask you if I could use one of those pens?”
d. Indirectly say, “Hmm, I sure could use a blue pen right now.”
There are four types of politeness strategies, described by Brown and Levinson, that sum up human “politeness” behavior: Bald On Record, Negative Politeness, Positive Politeness, and Off-Record-indirect strategy.
If you answered A, you used what is called the Bald On-Record strategy which provides no effort to minimize threats to your teachers’ “face.”
If you answered B, you used the Positive Politeness strategy. In this situation you recognize that your teacher has a desire to be respected. It also confirms that the relationship is friendly and expresses group reciprocity.
If you answered C, you used the Negative Politeness strategy which similar to Positive Politeness in that you recognize that they want to be respected however, you also assume that you are in some way imposing on them. Some other examples would be to say, “I don’t want to bother you but…” or “I was wondering if …”
 If you answered D, you used Off-Record indirect strategies. The main purpose is to take some of the pressure off of you. You are trying not to directly impose by asking for a pen. Instead you would rather it be offered to you once the teacher realizes you need one, and you are looking to find one. A great example of this strategy is somethin g that almost everyone has done or will do when you have, on purpose, decided not to return someone’s phone call, therefore you say, ” I tried to call a hundred times, but there was never any answer.

                  
·  What is the dialect1? Why must someone choose to use a dialect2? and give example of dialect use3!
Answer : 1Dialect adalah penggunaan kosa kata yang merupakan karakteristik dari sekelompok orang tertentu.2karena untuk menunjukan karakteristik atau golongan tertentu 3Contoh : imigran berbicara dengan dialek yang aneh dari bahasa Inggris | ia memiliki aksen Jerman yang kuat | telah dikatakan bahwa bahasa adalah dialek dengan tentara dan angkatan laut


What is diglossia? What are components of diglossia? How do form of diglossia differ?
Answer : situasi kebahasaan dengan pembagian fungsional atas variasi bahasa atau bahasa yang ada dalam masyarakat (misal ragam atau bahasa A untuk suasana resmi di kantor dan ragam atau bahasa B untuk suasana intim di rumah)
komponen itu diakronimkan dengan SPEAKING: Setting (latar), Partisipant (peserta tutur), Ends (tujuan tutur), Act sequence (topik , uturan tutur), Key (nada tutur), Norms (norma tutur) dan Genre (jenis tutur).





·  What are some examples of creoles1, pidgins2 that have acquired native speakers?
Answer : 1Creoles Perkebunan, sebagai nama mereka menyiratkan, adalah mereka yang dianggap memiliki telah dibuat atau dikembangkan (terutama gula) perkebunan di Atlantik, Pasifik, dan Samudra Hindia  (Sankoff, 1979; Bickerton, 1981: 3-4; Romaine, 1988b: 68, 304).
2Pidgins memiliki paling sering muncul sebagai kendaraan perdagangan antara kelompok-kelompok etnis (misalnya, Yimas Pidgin 
dan lainnya pidgins Papua Nugini), seperti francae linguae di perkebunan dan multi-etnis 
situasi kerja (misalnya, Fanakalo antara Inggris dan Zulu di tambang Natal di Afrika Selatan); sebagai 
linguae francae untuk multi-etnis awak kapal (misalnya, Melanesia Pidgin Bahasa Inggris di Pacific perdagangan dari 
awal abad kesembilan belas), dan sebagai bahasa pelayanan (misalnya, Tay Boi antara Perancis dan mereka 
Vietnam pelayan).
·  What does code switching mean1?how does it happen2? and what is it impact toward the language3?
Answer :1code switching adalah pola wacana yang dominan di masyarakat.

2ketika ada pergeseran bahasa yang dimulai tapi pergeseran yang tidak berlangsung sampai selesai.
Contoh: pidato seorang imigran Jerman ke Australia, juga menggambarkan restrukturisasi . Konvergensi ke Bahasa Inggris terlihat dalam susunan kata,aturan kerja-kedua Jerman di klausa utama
tidak diikuti (werden). Selain itu, tampak bahwa pola konjugasi regulerJerman sedang
overgeneralized untuk kata kerja untuk "geser."3 Terjadi nya perubahan structural bahasa atau pergeseran kata dalam bahasa karena percampuran bahasa.

 

 
·  What is multilingualism 1?what is the sociopolitical2, consequences of multilingualism3?
Answer : mutualingualism adalah gejala pada seseorang atau suatu masyarakat yang ditandai oleh kemampuan dan kebiasaan memakai lebih dari satu bahasa.
2sociopolitical adalah studi tentang hubungan antara negara dan masyarakat .  Disiplin mengacu pada sejarah komparatif untukmenganalisis kecenderungan sosio-politik.
3 Terjadi nya penggunaan 2 bahasa dan bahkan mungkin tercipta bahasa yang baru atau salah satu bahasa akan punah di gunakan dalam masyarakat.


















 

my life Template by Ipietoon Cute Blog Design